Gianyar – Tampaksiring, Rabu (17/12/2025) Sebagai wujud
dukungan terhadap upaya pelestarian budaya, lingkungan, dan warisan dunia, Pgs.
Danramil 1616-03/Tampaksiring Kapten Czi I Nyoman Wirahadi menghadiri kegiatan
Puja Tirta Bhuana Mesaba Fest Tahun 2025 dengan tema “Memuliakan Air Menanam
Jejak Peradaban”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan
melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV dengan Ketua Panitia Ari
Murdimanto, bertempat di Lapangan Parkir Pura Alas Harum Belahan, Desa Adat
Basangambu, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Rangkaian kegiatan diawali dengan opening ceremony,
presentasi karya seni dan pagelaran budaya, launching platform revitalisasi
subak, dilanjutkan dengan prosesi Puja Tirta Bhuana Mesaba Fest Tahun 2025,
serta prosesi penanaman benih pohon sebagai simbol pelestarian sumber air dan
lingkungan hidup.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan plakat
penghargaan kepada Bendesa Adat Basangambu, Bendesa Adat Tampaksiring, Bendesa
Adat Saraseda, Bendesa Adat Bukit, Pekaseh Subak Pulagan, Pekaseh Subak Kumba,
Pekaseh Subak Kulub Atas, serta Pekaseh Subak Kulub Bawah sebagai bentuk
apresiasi atas peran aktif dalam menjaga dan melestarikan sistem subak.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ari Murdimanto menyampaikan
bahwa pada tanggal 29 Juni 2012 Lanskap Subak Pakerisan telah ditetapkan
sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Mesaba Fest 2025 dilaksanakan sebagai
upaya menjaga kelestarian kebudayaan Tukad Pakerisan, yang dirangkaikan dengan
penanaman pohon di kawasan sumber-sumber air. Ia berharap kegiatan ini dapat
berjalan lancar serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi pelestarian budaya
dan lingkungan.
Sementara itu, Bendesa Adat Basangambu menyampaikan ucapan
terima kasih dan selamat datang kepada seluruh undangan, serta memohon maaf
apabila terdapat kekurangan dalam penyambutan. Ia berharap kegiatan Mesaba Fest
dapat berjalan dengan lancar dan warisan budaya Lanskap Pakerisan tetap terjaga
dengan baik.
Pj. Perbekel Manukaya menyampaikan harapannya agar kegiatan
dan program Mesaba Fest tidak berhenti sampai di sini, namun dapat berlanjut ke
depan sebagai upaya menjaga warisan budaya di wilayah Tampaksiring. Ia
menegaskan bahwa pelestarian alam dan budaya merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat demi keberlanjutan generasi mendatang.
Camat Tampaksiring dalam sambutannya menyampaikan apresiasi
kepada BPK Wilayah XV yang telah memilih Tampaksiring sebagai lokasi kegiatan.
Ia menekankan bahwa sistem subak tidak hanya berfungsi sebagai pengatur
pembagian air, tetapi juga sebagai penjaga sumber air. Penanaman pohon di
sekitar mata air merupakan langkah nyata pelestarian lingkungan. Ia berharap
Mesaba Fest dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, karena apabila manusia
menjaga alam, maka alam juga akan menjaga manusia.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV Kuswanto,
S.S., M.Hum., menyampaikan bahwa BPK Wilayah XV merupakan unit Kementerian
Kebudayaan RI dengan wilayah kerja Bali dan NTB. Kegiatan revitalisasi DAS
Pakerisan ini bertujuan menyusuri jejak sejarah subak, menjaga mata air sebagai
sumber kehidupan melalui penanaman pohon, serta memperkuat komitmen pelestarian
warisan budaya dunia.
Sambutan Bupati Gianyar yang dibacakan oleh Asisten I Setda
Kabupaten Gianyar Dr. I Ketut Mudana, MBA, menyampaikan apresiasi atas kegiatan
revitalisasi DAS Pakerisan yang sarat makna dan nilai budaya. Pelestarian
sistem subak sebagai warisan budaya adiluhung tidak dapat dipisahkan dari
keberlangsungan DAS Pakerisan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berlandaskan
konsep Tri Hita Karana sebagai upaya menjaga keseimbangan antara manusia, alam,
dan Tuhan. Selanjutnya, Mesaba Fest Tahun 2025 dibuka secara resmi.
(Pendim 1616/Gianyar)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar