Gianyar – Ubud, Sebagai wujud dukungan terhadap
pelaksanaan demokrasi yang bermartabat dan berlandaskan nilai-nilai adat,
Babinsa Desa Mas Koramil 1616-02/Ubud Sertu Made Surita bersama Bhabinkamtibmas
Desa Mas Aiptu Made Karuna Arnawa serta Pecalang Desa Adat Pengosekan
melaksanakan pengamanan dan monitoring kegiatan pemilihan Bendesa Adat
Pengosekan masa bakti 2026–2031, bertempat di Desa Adat Pengosekan, Desa Mas,
Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Senin (22/12/2025).
Kegiatan pemilihan Bendesa Adat Pengosekan tersebut
dilaksanakan dengan sistem Pemungutan suara/paswaran, yakni mekanisme pemilihan
tradisional adat Bali, di mana setiap Kepala Keluarga (KK) memiliki hak satu
suara untuk memilih salah satu tokoh atau warga Desa Adat Pengosekan yang
dipercaya mampu mengemban tugas sebagai Bendesa Adat.
Dalam pelaksanaannya, Babinsa bersama Bhabinkamtibmas dan
Pecalang Desa Adat Pengosekan melakukan pengamanan secara terpadu, humanis, dan
profesional guna memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, tertib,
dan lancar. Kehadiran aparat kewilayahan ini juga bertujuan memberikan rasa
aman kepada krama desa adat agar dapat menyalurkan hak pilihnya dengan nyaman tanpa
adanya tekanan maupun gangguan.
Adapun hasil perolehan suara paswaran/ yang diperoleh
masing-masing calon Bendesa Adat Pengosekan yaitu Dewa Kompiang Setiawan
memperoleh 170 suara, Dewa Made Putra Gunawa memperoleh 18 suara, dan Dewa
Sulung Putra memperoleh 5 suara. Seluruh hasil pemilihan diterima dengan baik
oleh krama Desa Adat Pengosekan, mencerminkan kedewasaan dan kebersamaan dalam
berdemokrasi.
Sertu Made Surita menyampaikan bahwa keterlibatan Babinsa
dalam kegiatan adat ini merupakan bentuk komitmen TNI AD dalam mendukung
pelestarian adat istiadat sekaligus menjaga stabilitas keamanan wilayah. “Kami
hadir untuk memastikan proses demokrasi adat berjalan aman, tertib, dan tetap
menjunjung tinggi nilai persatuan serta keharmonisan masyarakat,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, kegiatan pemilihan Bendesa Adat
Pengosekan masa bakti 2026–2031 berlangsung dalam suasana kondusif, penuh
kekeluargaan, dan tanpa kendala, sebagai wujud kuatnya sinergi antara aparat
kewilayahan dan masyarakat adat.
(Pendim 1616/Gianyar)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar